Perkembangan
terbaru kasus Covid-19 di Indonesia beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan
yang tinggi, bahkan seperti dikutip dari Kompas.com, pada Jumat (9/6/2021)
Indonesia menempati urutan 3 besar sebagai negara dengan kematian harian tertinggi
di dunia. Tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien
Covid-19. Pengalaman salah satu alumni SMKN 1 Kademangan yang menjadi bagian
dari garda terdepan tersebut bisa disimak dalam penuturannya berikut ini:
Profil Ria Apriliani |
“Perkenalkan
saya Ria Apriliani alumni SMKN 1 KADEMANGAN, saat ini saya ditugaskan menjadi
Teknisi Alat kesehatan di Wilayah Papua dan Papua Barat. Pasti banyak yang
bertanya-tanya, ada ya Teknisi Alat Kesehatan? Iya, Tentu ada. Memang jurusan
kuliah saya jarang sekali diketahui oleh teman teman. Sayapun begitu pada
awalnya.”
“Saya lulus
tahun 2013 dari SMKN 1 KADEMANGAN Jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Waktu lulus,
saya bingung mau melanjutkan kuliah di bidang apa? Saya coba di 3 Perguruan
Tinggi Negeri dengan jurusan Teknik Otomotif dan Teknik Mesin. Tapi, saya gagal
untuk masuk di Perguruan Tinggi Negeri. Nyerah?
“Pasti” itu sangat manusiawi, sampai pada akhirnya saya memutuskan
untuk tidak melanjutkan kuliah dan tidak mencoba mendaftar ke Kampus swasta.
Tapi saya rasa Tuhan berkehendak lain, tiba-tiba adik dari Ayah saya menawarkan
kuliah di Kampus Swasta tempat Beliau Bekerja yang ada di Jogja dengan Jurusan
Teknik Elektro (konsentrasi Elektromedik). Apa itu Elektromedik? Saya pun mulai
mencari tahu, dan dijelaskan oleh beliau sekilas bahwa teknik elektromedik
adalah jurusan yang nantinya hanya terfokus untuk bekerja di Rumah Sakit dan
perusahaan alat kesehatan.”
“Teman-teman
bertanya pasti? “Kak kalau lulus langsung kerja enggak?” Saya jawab, tergantung dari kita, “mau kerja, atau
tidak?”. Jujur saya lulus di 2017 akhir, saat saya belum wisuda, sudah ada
tawaran pekerjaan di RSU AMINAH BLITAR, dan beberapa perusahaan lainnya. Namun
saya waktu itu punya mimpi untuk bekerja di perusahaan Asing.”
“Dan finally saat ini saya diberi kesempatan
bekerja di Distributor Tunggal Alat Kesehatan besar dari Eropa (Maquet)
untuk menjadi Marketing serta Teknisi seluruh wilayah Papua dan Papua Barat.”
“Suka Duka
pasti ada, kita semua tahu bahwa saat ini Indonesia telah bersama-sama
menghadapi Pandemi Covid-19, itupun berimbas kepada pekerjaan saya sebagai
Teknisi Ventilator. Semakin banyak permintaan Ventilator dan semakin banyak
waktu kami tersita oleh pekerjaan. Karena alat yang saya tangani merupakan alat
“Life Support” yang jika
tidak termonitor dengan baik akan membahayakan nyawa si Pasien. Beban moral
saat ini adalah ketika saya terlambat untuk mencoba memperbaiki ventilator dan
harus melihat pasien yang tidak tertolong berulang kali, dan juga bahaya
terpapar Covid-19 karena saya terlalu dekat dengan virus tersebut.”
Teknisi ventilator |
“Tapi,
terlepas dari semua resiko tersebut, menjadikan suatu kebanggaan tersendiri
bagi saya dan keluarga saya untuk bisa membantu banyak pasien khususnya di
Wilayah Papua.”
“Pesan buat
teman-teman yang akan melanjutkan studi ke jenjang berikutnya, jangan takut
kuliah di Kampus Swasta karena apapun kampusnya bukan itu yang dilihat, tapi Skill
yang teman-teman miliki itu yang utama.”
Selain stamina
yang prima, sikap tanggung jawab, disiplin dan mental yang tangguh sangat dibutuhkan
bagi mereka yang bekerja di sektor dengan resiko tinggi. Mari kita dukung
perjuangan dan pengorbanan para tenaga kesehatan dengan memberikan apresiasi
yang tinggi dan selalu mematuhi serta menerapkan protokol kesehatan agar bisa
memutus rantai penyebaran virus corona.
Unggahan story Ria di media sosial |