Kademangan Blitar – 28 Juli 2025 – Sebuah terobosan signifikan dalam sektor pertanian Indonesia telah diperkenalkan dengan diluncurkannya “SI TANAM” (Smart Integrated Sprayer Tenaga Matahari). Inovasi alat mesin pertanian ini dirancang untuk menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi petani, khususnya dalam pemberian zat aditif seperti pupuk dan pestisida cair. Dengan mengusung konsep modern, ergonomis, serta presisi, SI TANAM diharapkan mampu mendukung pertanian berkelanjutan dan mewujudkan ketahanan pangan. Selama ini, praktik pemberian zat aditif pada pertanian menengah ke bawah di Indonesia umumnya masih mengandalkansprayer gendong. Alat ini memiliki sejumlah kekurangan, termasuk kebutuhan tenaga manusia yang besar , menyebabkan kelelahan fisik operator , serta pengaturan dosis yang masih manual, berpotensi menimbulkan risiko kerusakan lingkungan jika dosis diberikan berlebihan. Permasalahan ini mendorong urgensi sistem otomatisasi di bidang pertanian guna meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas.

SI TANAM hadir sebagai solusi pertanian modern yang selaras dengan penerapan pertanian presisi dan meminimalkan risiko kerja. Alat ini merupakan sprayer semi-otomatis dengan tangki terpisah yang dilengkapi aplikasi berbasis IoT (Internet of Things) serta bertenaga surya. Pemanfaatan teknologi digital ini juga diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk meneruskan keberlanjutan usaha budidaya tanaman yang lebih maju.

Keunggulan dan Kebaruan Inovasi SI TANAM:
- Desain Ergonomis: Mengatasi risiko kelelahan dan cedera kerja karena petani tidak perlu lagi menggendong tangki yang berat.
- Sumber Energi Terbarukan: Dilengkapi panel surya 120W dengan kapasitas besar dan ramah lingkungan, menjadikan SI TANAM sebagai inovasi alat pertanian yang hemat energi.
- Aplikasi Presisi: Volume curah nozzle dapat disesuaikan dengan tiga kecepatan (2,5 liter/menit, 4 liter/menit, dan 5 liter/menit). Fitur ini berfungsi sebagai alat ukur pemberian pupuk atau pestisida, sehingga menjamin efisiensi bahan, waktu, dan tenaga.
- Kapasitas Optimal: Mampu menampung hingga 160 liter larutan dan dilengkapi selang hingga 50 meter yang dapat disesuaikan dengan luas lahan.
- Sensor Terintegrasi: Dilengkapi sensor kecepatan angin, arah mata angin, dan pengukur suhu lingkungan, yang dapat dimonitor melalui aplikasi berbasis Android. Optimalisasi pengaplikasian pupuk didukung dengan data kecepatan dan arah mata angin di lokasi, meminimalkan pemborosan atau kerusakan lingkungan akibat semprotan yang tidak tepat sasaran.
- Aplikasi Berbasis Android: Memudahkan pengoperasian alat dengan fitur unggulan
- Penyakit Tanaman: Memuat informasi tentang hama dan penyakit tanaman budidaya beserta rekomendasi pengendaliannya.
- Dosis Obat: Mengatur dan menghitung dosis pestisida secara presisi sesuai jenis tanaman dan luasan lahan.
- Monitoring Sensor: Memantau arah angin, kecepatan angin, dan suhu lingkungan secara real-time.

Dengan SI TANAM, kegiatan pemberian pupuk dan pestisida dapat dilakukan dengan lebih aman dan presisi, meminimalkan risiko kecelakaan kerja dan pemberian dosis berlebih. Inovasi ini sejalan dengan upaya mempromosikan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, mendukung ketahanan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan petani.

Secara keseluruhan, “SI TANAM” merefleksikan komitmen SMKN 1 Kademangan dalam mengintegrasikan teknologi dengan pendidikan vokasi, menghasilkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri pertanian. Para pelaku budidaya tanaman diharapkan dapat memanfaatkan SI TANAM untuk meminimalkan risiko kecelakaan kerja sekaligus mencapai efisiensi, efektivitas, presisi, dan ramah lingkungan dalam pemberian pestisida dan pupuk.